This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 12 Mei 2016

CARA BERDIET


Diet adalah pengaturan pola makan baik porsi, ukuran maupun jumlah kandungan gizinya.Diet berasal dari bahasa yunani yang artinya cara hidup.Selain itu diet menurut KBBI adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan dan biasanya dilakukan atas petunjuk dokter atau konsultan. Secara umum diet bermakna sebuah usaha untuk menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan dan mengatur asupan nutrisi tertentu.

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota keluarga atau rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan  periaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
10 PHBS DI RUMAH TANGGA ADALAH
1.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.      Memberi bayi ASI eksklusif
3.      Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4.      Menggunakan air bersih
5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.      Menggunakan jamban sehat
7.      Memberantas jentik di rumah
8.      Makan buah dan sayur setiap hari
9.      Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10.  Tidak merokok di dalam rumah

a.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
b.      Memberi bayi ASI Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.
c.       Menimbang Balita setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.
d.      Menggunakan Air Bersih : Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
e.      Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
f.        Gunakan Jamban Sehat : Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
g.      Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).
h.      Makan buah dan sayur setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
i.        Melakukan aktifitas fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.
j.        Tidak merokok di dalam rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).

MANFAAT PHBS DI RUMAH TANGGA
1      Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
     Anak tumbuh sehat dan cerdas.
     Anggota keluarga giat bekerja.
     Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

PERLUNYA PHBS DI RUMAH TANGGA
  • Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkakan dan dilindungi kesehatannya.
  • Berapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena gangguan berbagai penyakit.
  • Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah dengan PHBS.
Tujuan umum : Meningkatnya rumah tangga sehat di kabupaten/kota.
Tujuan khusus : 
  • Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
  • Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.




SEMBILAN GANGGUAN HEREDITER G6PD


G6PD
Defisiensi genetik pada glukosa 6 posfat dehidrogenase yaitu enzim pertama jalur pentosa posfat adalah kausa utama hemolisis sel darah merah yang menyebabkan anemia hemofilik.
Penyebabnya adalah berbagai mutasi pada gen terkait kromosom x untuk G6PD terutama mutasi titik tunggal.
Anemia Hemolitik
Sel darah merah hancur sebelum waktunya atau mati lebih cepat pada kecepatan sumsum tulang menghasilkan sel darah merah.
Anemia Hemolitik ada 2 macam:
          1.  Anemia Hemolitik Intrinsik
          Sering diwariskan, terjadi penghancuran sel darah merah kerena adanya kecacatan pada sel darah merah itu sendiri seperti talasemia dan anemia sel sabit.
          2. Anemia Hemolitik
Penghancuran sel darah merah diluar dari masalah pada sel darah merah, penghancuran sel darah merah juga dapat hancur kerena infeksi, tumor, gangguan autoimun,efek smping obat, leukemia, dan limfoma.
Pilihan pengobatan :
1.   Tranfusi darah
2.   Immune Globulin Intravenous
3.   Obat Kortikosteroid
4.   Operasi
Penyakit Lainnya
Pada membran intrinsik mencakup protei yang abnormal:           Sferositosis herediter dan eliptositosis herediter, Jumlah struktur spektrin yang abnormal.
Hemoglobinuria nokturnal peroksimal.
Penyebab di dalam sel darah merah mencakup hemoglobinopati(anemia sel sabit dan talasemia) dan enzimopati.

Defisiensi piruvat kinase tidak sering terjadi tapi merupakan defisiensi paling umum keduaa penyebab anemia hemolitik.

TRIAS EPIDEMIOLOGI


KONSEP  TRIAS  EPIDEMIOLOGI
            Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu: Host,Agent,dan Lingkungan.
KOMPONEN PADA SEGITIGA  EPIDEMIOLOGI
A.      FAKTOR PENJAMU/HOST
Pejamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. Yang termasuk faktor pejamu adalah
1.      Genetika
Faktor keturunan dapat meliputi status kesehatan. Misalnya: buta warna, asma, hemofilia,dll.
2.      Umur dan keadaan imunologi mempengaruhi status kesehatan karena ada kecenderungan penyakit menyerang umur tertentu.

PROTEIN


FUNGSI PROTEIN
Protein adalah makromolekul yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.

FARMAKOLOGI DISLIPIDEMIA


RESIN
Menurunkan kadar kolesterol dengan cara meningkatkan asam empedu dalam saluran cerna, sehingga mengganggu sirkulasi entero hepatik sehingga ekskrsi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat.Penurunan kadar asam empedu ini oleh pemberian resian akan menyebabkan meningkatnya prodiksi asam empedu yang berasal dari kolesterol Karena sirkulasi entero hepatik dihambat oleh resin  maka kolesterol yang di absorbsi lewat saluran cerna akan terhambat dan keluar bersama tinja.Hal tersebut menyebabkan penurunan kolesterol dalam hati.

Rabu, 04 Mei 2016

PROSES TERJADINYA KANKER KULIT


Ketika sel-sel membelah diri secara tidak terkendali , sehingga sel tersebut menyerang jaringan yang akhirnya terjadinya kerusakan DNA yang menyebabkan mutasi gen dari sel ,  hal inilah yang menjadi dasar terjadinya kelainan yang nantinya akan menimbulkan sebuah penyakit yang sering kita kenal dengan sebutan kanker .
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006).
Akademi Dermatologi Amerika mengembangkan ABCD Formula merupakan petunjuk ataupun cara yang dapat kita lakukan dalam menentukan lesi (permukaan kulit) mana yang bersifat abnormal dengan tujuan  menjamin penyelidikan lebih lanjut   :
1.      A : Asymetry  (A simetris). Setengah bagaian dari lesi kulit tidak bersesuaian dengan yang lain. 
2.      B : Border irregularity (batasan yang tidak reguler). Bagian tepi dari lesi kulit seperti kulit kerang atau tidak rata.
3.      C : Color (warna). Pigmentasi yang bervariatif  pada lesi. Bayangan coklat kekuningan, coklat dan hitam. Merah, putih dan biru dimungkinkan juga terdapat sebagai penampakan noda.     
4.      D : Diameter. Lesi meningkat dalam ukuran atau diameter dari lesi lebih besar dari 6 mm.  

Sinar matahari yang memancar ke kulit kita berupa radiasi , diantaranya radiasi UV-B menyebabkan kanker kulit nonmelanoma dan merupakan penyebab utama dalam
perkembangan malignant melanoma. Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan kulit secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel-sel yang hidup salah satunya adalah sel kulit sehingga kulit terbakar, yang menimbulkan noda cokelat dan penebalan serta keringnya kulit.
Ini merupakan gejala dari kanker melanoma. Radiasi UV ini juga dapat merusak DNA , sehingga menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yang bisa menimbulkan kanker. Bahkan belakangan diketahui bahwa radiasi UV-A menembus kulit lebih dalam daripada UV-B, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit. Selain itu, perubahan dalam lapisan ozon akibat polusi seperti polusi klorofluorokarbon dan bagi orang yang terapi dengan menggunakan sinar X  untuk berjemur serta melakukan aktivitas di bawah sinar matahari juga menyebabkan terjadinya kanker kulit. Penyebab lain yang memungkinkan adalah faktor genetik, kekurangan produksi pigmen melanin di dalam kulit, terjadinya kontak dengan zat-zat kimia tertentu, seperti senyawa arsen, nitrat, batubara, aspal dan paraffin , pemajanan sinar X-ray industri dan medical. Sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah lainnya di dalam tubuh.
Adapun hal yang dapat kita perhatikan yang nantinya menunjukkan adanya kanker kulit adalah :
1.      Karsinoma Sel Basal (KSB)
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala dengan tanda-tanda benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet atau luka yang tidak sembuh-sembuh.
2.      Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)
Ditandai nodul atau bercak-bercak merah kulit bersisik atau mempunyai kelainan berupa benjolan-benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh.
3.      Melanoma Maligna (MM)
Tumbuh dari melanosit, yaitu sel kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin sehingga informasi ini sangat penting sekali bagi yang memiliki tahi lalat yang kemudian mengalami perubahan warna, ukuran maupun bentuknya. Tahi lalat terkadang terasa gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah sampai hitam bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah dan biru.
Setiap orang berisiko untuk terkena kanker kulit , namun yang paling berisiko adalah orang yang memiliki kulit yang putih karena rentan terkena sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet. Sinar UV berguna untuk menghasilkan vitamin D yang berfungsi menangani masalah kulit seperti psoriasis , penyakit kulit kronis.

Jika terkena sinar UV dalam jumlah yang banyak dapat merusak DNA . Walaupun demikian kanker kulit dapat dicegah dengan cara menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama , mencari tempat yang teduh jika berada di luar ruangan, menggunakn pelindung ketika berada di luar atau terkena radiasi sinar matahari secara langsung, seperti menggunakan topi atau pakaian tertutup , menggunakan sunscreen 15 menit sebelum terpapar sinar matahari.

PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS


Kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit osteoporosis masih sangat rendah, angka kematian osteoporosis termasuk tinggi, osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, maka dari itu pencegahan osteoporosis sangat diperlukan sebelum terjadi pengeroposan tulang.
            Osteoporosis adalah penyakit pada tulang dimana tulang mengalami pengapuran yang lama kelamaan akan mengakibatkan pengeroposan pada tulang. Tulang pada manusia sangat berperan penting dalam menyangga dan berperan dalam pergerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia, jika tulang mengalami pengeroposan maka tulang tidak dapat berfungsi sebagai penyokong dan melekatnya otot-otot yang mengakibatkan tubuh manusia tidak dapat tegak.
            Osteoporosis  juga terdiri dari bebereapa macam dan penyebab yang dapat menimbulkannya yaitu:
1.      Osteoporosis Pascamenopouse
Osteoporosis ini dapat terjadi jika seseorang kekurangan hormone estrogen yang dimiliki oleh wanita dimana hormun itu membantu mengangkut kalsium ke dalam tulang. Biasanya osteoporosis jenis ini menyerang pada wanita yang berusia 51 sampai 75 tahun.
2.      Osteoporosis Sinilis
Osteoporosis ini dapat terjadi jika seseorang kekurangan kalsium dimana usia menjadi salah satu dari faktornya serta ketidak seimbangan yang terjadi dalam proses pembentukan dan penghancuran yang dialami oleh tulang.
3.      Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis ini dapat terjadi karena di sebabkan oleh keadaan medis dan penggunaan obat-obatan, osteoporosis jenis ini dapat semakin memburuk jika penderita osteoporosis memakai alcohol dan merokok.
4.      Osteoporosis Juvenil Idiopatoik
Osteoporosis jenis ini penyebanya belum di ketahui karena osteoporosis ini dapat diderita oleh siapa saja baik pada anak-anak dan pada orang dewasa dimana hormone, dan vitaminnya bekerja secara normal dan tulangnya juga tidak rapuh.
            Jadi jika seseorang yang mengalami osteoporosis biasanya akan menyampaikan keluhannya antra lain:
·         Bentuk tubuhnya yang menjadi bungkuk
·         Terjadinya patah tulang
·         Terasa nyeri bila ada tulang yang patah
·         Tinggi badan menjadi menyusut
Faktor-faktor yang beresiko terjadinya osteoporosis adalah:
1)      Osteoporosis yang tidak dapat di kendalikan
·         Jenis kelamin maksutnya wanita lebih cenderung terkena osteoporosis daripada laki-laki.
·         Usia maksutnya semakin tua usia akan lebih mudah terkena osteoporosis.
·         Ras maksutnya semakin terang warna kulit maka semakin mudah terkena osteoporosis.
·         Pigmentasi dan tempat tinggal maksutnya orang yang tinggal di wilayah katulistiwa lebih cenderung terkena osteoporosois daripada orang yang tinggal di wilayah kutub.
2)      Osteoporosis yang dapat dikendalikan
·         Aktivitas fisik maksutnya seseorang yang jarang bergerak maka akan lebih cenderung mengalami osteoporosis
·         Kuarang kalsium maksutnya jika seseorang yang kalsium dalam tubuhnya kurang maka lebih cenderung terkena osteoporosis selain kalsium juga dibutuhna vitamin D agar kalsium dapat disetrap oleh usus.
·         Merokok maksutnya jika seorang perokok lebih cenderung terkena osteoporosis disbanding bukan perokok.
·         Minuman keras dan beralkohol maksutnya jika meminum alcohol maka lambung akan mengalami luka-luka dan mengakibatkan perdarahan sehingga tubuh kehilangan kalsium
·         Stres maksutnya jika seseorang mengalami stres maka akan menyebabkan pelepasan kalsium sehingga tulang menjadi rapuh.
Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan cara:
1.      Asupan kalsium yang cukup ini dapat diperoleh dari meminum 2 gelas susu dan mengkonsumsi vitamin D selain itu juga didapat dari makanan seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju, dan kacang-kacangan.
2.      Paparan sinar matahari dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu dalam menghasilkan vitamin D yakni dengan berjemur di sinar matahari selama 20 sampai 30 menit tiap tigakali seminggu di pagi hari sebelum jam 9 dan di sore hari sesudah jam 4 sore.
3.      Hindari merokok dan minuman keras karena dapat merusak tulang
4.      Deteksi dini osteoporosis dengan melakukan pemeriksaan kepadatan mineral yang dimiliki oleh tubuh seperti dengan dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA), peripheral dual-energy X-ray (P-DEXA), dual photon absorptiometry(DPA),ultrasounds,serta quantitative computed tomography (QCT).

5.      Melakukan olahraga dengan beban dapat meningkatkan kepadatan tulang misalnya melakukan senam aerobic, berjalan, dan menaiki tangga,  olahraga harus dilakukan dengan teratur dan benar agar mendapatkan hasil yang baik.