Rabu, 04 Mei 2016

PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS


Kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit osteoporosis masih sangat rendah, angka kematian osteoporosis termasuk tinggi, osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, maka dari itu pencegahan osteoporosis sangat diperlukan sebelum terjadi pengeroposan tulang.
            Osteoporosis adalah penyakit pada tulang dimana tulang mengalami pengapuran yang lama kelamaan akan mengakibatkan pengeroposan pada tulang. Tulang pada manusia sangat berperan penting dalam menyangga dan berperan dalam pergerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia, jika tulang mengalami pengeroposan maka tulang tidak dapat berfungsi sebagai penyokong dan melekatnya otot-otot yang mengakibatkan tubuh manusia tidak dapat tegak.
            Osteoporosis  juga terdiri dari bebereapa macam dan penyebab yang dapat menimbulkannya yaitu:
1.      Osteoporosis Pascamenopouse
Osteoporosis ini dapat terjadi jika seseorang kekurangan hormone estrogen yang dimiliki oleh wanita dimana hormun itu membantu mengangkut kalsium ke dalam tulang. Biasanya osteoporosis jenis ini menyerang pada wanita yang berusia 51 sampai 75 tahun.
2.      Osteoporosis Sinilis
Osteoporosis ini dapat terjadi jika seseorang kekurangan kalsium dimana usia menjadi salah satu dari faktornya serta ketidak seimbangan yang terjadi dalam proses pembentukan dan penghancuran yang dialami oleh tulang.
3.      Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis ini dapat terjadi karena di sebabkan oleh keadaan medis dan penggunaan obat-obatan, osteoporosis jenis ini dapat semakin memburuk jika penderita osteoporosis memakai alcohol dan merokok.
4.      Osteoporosis Juvenil Idiopatoik
Osteoporosis jenis ini penyebanya belum di ketahui karena osteoporosis ini dapat diderita oleh siapa saja baik pada anak-anak dan pada orang dewasa dimana hormone, dan vitaminnya bekerja secara normal dan tulangnya juga tidak rapuh.
            Jadi jika seseorang yang mengalami osteoporosis biasanya akan menyampaikan keluhannya antra lain:
·         Bentuk tubuhnya yang menjadi bungkuk
·         Terjadinya patah tulang
·         Terasa nyeri bila ada tulang yang patah
·         Tinggi badan menjadi menyusut
Faktor-faktor yang beresiko terjadinya osteoporosis adalah:
1)      Osteoporosis yang tidak dapat di kendalikan
·         Jenis kelamin maksutnya wanita lebih cenderung terkena osteoporosis daripada laki-laki.
·         Usia maksutnya semakin tua usia akan lebih mudah terkena osteoporosis.
·         Ras maksutnya semakin terang warna kulit maka semakin mudah terkena osteoporosis.
·         Pigmentasi dan tempat tinggal maksutnya orang yang tinggal di wilayah katulistiwa lebih cenderung terkena osteoporosois daripada orang yang tinggal di wilayah kutub.
2)      Osteoporosis yang dapat dikendalikan
·         Aktivitas fisik maksutnya seseorang yang jarang bergerak maka akan lebih cenderung mengalami osteoporosis
·         Kuarang kalsium maksutnya jika seseorang yang kalsium dalam tubuhnya kurang maka lebih cenderung terkena osteoporosis selain kalsium juga dibutuhna vitamin D agar kalsium dapat disetrap oleh usus.
·         Merokok maksutnya jika seorang perokok lebih cenderung terkena osteoporosis disbanding bukan perokok.
·         Minuman keras dan beralkohol maksutnya jika meminum alcohol maka lambung akan mengalami luka-luka dan mengakibatkan perdarahan sehingga tubuh kehilangan kalsium
·         Stres maksutnya jika seseorang mengalami stres maka akan menyebabkan pelepasan kalsium sehingga tulang menjadi rapuh.
Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan cara:
1.      Asupan kalsium yang cukup ini dapat diperoleh dari meminum 2 gelas susu dan mengkonsumsi vitamin D selain itu juga didapat dari makanan seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju, dan kacang-kacangan.
2.      Paparan sinar matahari dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu dalam menghasilkan vitamin D yakni dengan berjemur di sinar matahari selama 20 sampai 30 menit tiap tigakali seminggu di pagi hari sebelum jam 9 dan di sore hari sesudah jam 4 sore.
3.      Hindari merokok dan minuman keras karena dapat merusak tulang
4.      Deteksi dini osteoporosis dengan melakukan pemeriksaan kepadatan mineral yang dimiliki oleh tubuh seperti dengan dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA), peripheral dual-energy X-ray (P-DEXA), dual photon absorptiometry(DPA),ultrasounds,serta quantitative computed tomography (QCT).

5.      Melakukan olahraga dengan beban dapat meningkatkan kepadatan tulang misalnya melakukan senam aerobic, berjalan, dan menaiki tangga,  olahraga harus dilakukan dengan teratur dan benar agar mendapatkan hasil yang baik.  

0 komentar:

Posting Komentar