Kesadaran
masyarakat dalam pencegahan penyakit osteoporosis masih sangat rendah, angka
kematian osteoporosis termasuk tinggi, osteoporosis lebih banyak menyerang
wanita, maka dari itu pencegahan osteoporosis sangat diperlukan sebelum terjadi
pengeroposan tulang.
Osteoporosis adalah penyakit pada
tulang dimana tulang mengalami pengapuran yang lama kelamaan akan mengakibatkan
pengeroposan pada tulang. Tulang pada manusia sangat berperan penting dalam
menyangga dan berperan dalam pergerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia, jika
tulang mengalami pengeroposan maka tulang tidak dapat berfungsi sebagai
penyokong dan melekatnya otot-otot yang mengakibatkan tubuh manusia tidak dapat
tegak.
Osteoporosis juga terdiri dari bebereapa macam dan
penyebab yang dapat menimbulkannya yaitu:
1. Osteoporosis
Pascamenopouse
Osteoporosis
ini dapat terjadi jika seseorang kekurangan hormone estrogen yang dimiliki oleh
wanita dimana hormun itu membantu mengangkut kalsium ke dalam tulang. Biasanya
osteoporosis jenis ini menyerang pada wanita yang berusia 51 sampai 75 tahun.
2. Osteoporosis Sinilis
Osteoporosis
ini dapat terjadi jika seseorang kekurangan kalsium dimana usia menjadi salah
satu dari faktornya serta ketidak seimbangan yang terjadi dalam proses pembentukan
dan penghancuran yang dialami oleh tulang.
3. Osteoporosis
Sekunder
Osteoporosis
ini dapat terjadi karena di sebabkan oleh keadaan medis dan penggunaan
obat-obatan, osteoporosis jenis ini dapat semakin memburuk jika penderita
osteoporosis memakai alcohol dan merokok.
4. Osteoporosis
Juvenil Idiopatoik
Osteoporosis
jenis ini penyebanya belum di ketahui karena osteoporosis ini dapat diderita
oleh siapa saja baik pada anak-anak dan pada orang dewasa dimana hormone, dan
vitaminnya bekerja secara normal dan tulangnya juga tidak rapuh.
Jadi jika seseorang yang mengalami
osteoporosis biasanya akan menyampaikan keluhannya antra lain:
·
Bentuk tubuhnya yang
menjadi bungkuk
·
Terjadinya patah tulang
·
Terasa nyeri bila ada
tulang yang patah
·
Tinggi badan menjadi
menyusut
Faktor-faktor
yang beresiko terjadinya osteoporosis adalah:
1) Osteoporosis
yang tidak dapat di kendalikan
·
Jenis kelamin maksutnya
wanita lebih cenderung terkena osteoporosis daripada laki-laki.
·
Usia maksutnya semakin
tua usia akan lebih mudah terkena osteoporosis.
·
Ras maksutnya semakin
terang warna kulit maka semakin mudah terkena osteoporosis.
·
Pigmentasi dan tempat
tinggal maksutnya orang yang tinggal di wilayah katulistiwa lebih cenderung
terkena osteoporosois daripada orang yang tinggal di wilayah kutub.
2) Osteoporosis
yang dapat dikendalikan
·
Aktivitas fisik
maksutnya seseorang yang jarang bergerak maka akan lebih cenderung mengalami
osteoporosis
·
Kuarang kalsium
maksutnya jika seseorang yang kalsium dalam tubuhnya kurang maka lebih
cenderung terkena osteoporosis selain kalsium juga dibutuhna vitamin D agar
kalsium dapat disetrap oleh usus.
·
Merokok maksutnya jika
seorang perokok lebih cenderung terkena osteoporosis disbanding bukan perokok.
·
Minuman keras dan
beralkohol maksutnya jika meminum alcohol maka lambung akan mengalami luka-luka
dan mengakibatkan perdarahan sehingga tubuh kehilangan kalsium
·
Stres maksutnya jika
seseorang mengalami stres maka akan menyebabkan pelepasan kalsium sehingga
tulang menjadi rapuh.
Pencegahan
osteoporosis dapat dilakukan dengan cara:
1.
Asupan kalsium yang
cukup ini dapat diperoleh dari meminum 2 gelas susu dan mengkonsumsi vitamin D
selain itu juga didapat dari makanan seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu,
keju, dan kacang-kacangan.
2.
Paparan sinar matahari
dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu dalam menghasilkan vitamin D yakni dengan
berjemur di sinar matahari selama 20 sampai 30 menit tiap tigakali seminggu di
pagi hari sebelum jam 9 dan di sore hari sesudah jam 4 sore.
3.
Hindari merokok dan
minuman keras karena dapat merusak tulang
4.
Deteksi dini
osteoporosis dengan melakukan pemeriksaan kepadatan mineral yang dimiliki oleh
tubuh seperti dengan dual-energy X-ray
absorptiometry (DEXA), peripheral dual-energy X-ray (P-DEXA), dual photon
absorptiometry(DPA),ultrasounds,serta quantitative computed tomography (QCT).
5. Melakukan
olahraga dengan beban dapat meningkatkan kepadatan tulang misalnya melakukan
senam aerobic, berjalan, dan menaiki tangga,
olahraga harus dilakukan dengan teratur dan benar agar mendapatkan hasil
yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar