Ketika sel-sel membelah diri secara
tidak terkendali , sehingga sel tersebut menyerang jaringan yang akhirnya
terjadinya kerusakan DNA yang menyebabkan mutasi gen dari sel , hal inilah yang menjadi dasar terjadinya kelainan
yang nantinya akan menimbulkan sebuah penyakit yang sering kita kenal dengan
sebutan kanker .
Kanker
kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke
bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka
kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan
tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma
sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006).
Akademi
Dermatologi Amerika mengembangkan ABCD Formula merupakan petunjuk ataupun cara
yang dapat kita lakukan dalam menentukan lesi (permukaan kulit) mana yang
bersifat abnormal dengan tujuan menjamin
penyelidikan lebih lanjut :
1. A
: Asymetry (A simetris). Setengah bagaian dari lesi kulit tidak
bersesuaian dengan yang lain.
2. B
: Border irregularity (batasan yang tidak reguler). Bagian tepi dari lesi kulit
seperti kulit kerang atau tidak rata.
3. C
: Color (warna). Pigmentasi yang bervariatif pada lesi. Bayangan
coklat kekuningan, coklat dan hitam. Merah, putih dan biru dimungkinkan juga
terdapat sebagai penampakan noda.
4. D
: Diameter. Lesi meningkat dalam ukuran atau diameter dari lesi lebih besar
dari 6 mm.
Sinar matahari
yang memancar ke kulit kita berupa radiasi , diantaranya radiasi UV-B
menyebabkan kanker kulit nonmelanoma dan merupakan penyebab utama dalam
perkembangan malignant melanoma. Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan kulit secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel-sel yang hidup salah satunya adalah sel kulit sehingga kulit terbakar, yang menimbulkan noda cokelat dan penebalan serta keringnya kulit.
perkembangan malignant melanoma. Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan kulit secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel-sel yang hidup salah satunya adalah sel kulit sehingga kulit terbakar, yang menimbulkan noda cokelat dan penebalan serta keringnya kulit.
Ini merupakan gejala
dari kanker melanoma. Radiasi UV ini juga dapat merusak DNA , sehingga menekan
kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yang bisa menimbulkan
kanker. Bahkan belakangan diketahui bahwa radiasi UV-A menembus kulit lebih
dalam daripada UV-B, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit. Selain itu, perubahan dalam lapisan ozon akibat polusi
seperti polusi klorofluorokarbon dan bagi orang yang terapi dengan
menggunakan sinar X untuk berjemur serta melakukan aktivitas di
bawah sinar matahari juga menyebabkan terjadinya kanker kulit. Penyebab lain yang
memungkinkan adalah faktor genetik, kekurangan produksi pigmen melanin di dalam
kulit, terjadinya kontak dengan zat-zat kimia tertentu, seperti senyawa arsen,
nitrat, batubara, aspal dan paraffin , pemajanan sinar X-ray industri
dan medical. Sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati
meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di
jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat
berbahaya karena bisa menyebar ke daerah lainnya di dalam tubuh.
Adapun hal yang dapat kita perhatikan yang nantinya
menunjukkan adanya kanker kulit adalah :
1. Karsinoma
Sel Basal (KSB)
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal
biasanya wajah, leher dan kulit kepala dengan tanda-tanda benjolan yang agak
berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman,
kelainan seperti jaringan parut dan lecet atau luka yang tidak sembuh-sembuh.
2. Karsinoma
Sel Skuamosa (KSS)
Ditandai nodul atau bercak-bercak merah kulit
bersisik atau mempunyai kelainan berupa benjolan-benjolan atau luka
yang tidak sembuh-sembuh.
3. Melanoma
Maligna (MM)
Tumbuh dari melanosit, yaitu sel kulit yang
berfungsi menghasilkan zat warna melanin sehingga informasi ini sangat penting
sekali bagi yang memiliki tahi lalat yang kemudian mengalami perubahan warna,
ukuran maupun bentuknya. Tahi lalat terkadang terasa gatal dan bila digaruk
mengeluarkan darah sampai hitam bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna
putih, merah dan biru.
Setiap orang berisiko untuk
terkena kanker kulit , namun yang paling berisiko adalah orang yang memiliki
kulit yang putih karena rentan terkena sinar matahari, khususnya sinar
ultraviolet. Sinar UV berguna untuk menghasilkan vitamin D yang berfungsi
menangani masalah kulit seperti psoriasis , penyakit kulit kronis.
Jika terkena sinar UV dalam
jumlah yang banyak dapat merusak DNA . Walaupun demikian kanker kulit dapat
dicegah dengan cara menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama ,
mencari tempat yang teduh jika berada di luar ruangan, menggunakn pelindung
ketika berada di luar atau terkena radiasi sinar matahari secara langsung,
seperti menggunakan topi atau pakaian tertutup , menggunakan sunscreen 15 menit
sebelum terpapar sinar matahari.
0 komentar:
Posting Komentar