Penyebab nyeri sendi
Berdasarkan jumlah sendi yang terkena, nyeri sendi dikelompokkan menjadi dua, yaitu nyeri pada satu sendi dan nyeri pada beberapa sendi.
Pada kasus nyeri di salah satu sendi, sendi lutut merupakan organ yang paling sering mengalami hal tersebut. Ada beberapa macam penyebab nyeri pada salah satu sendi, di antaranya:
- Chondromalacia patellae atau kerusakan tulang rawan di belakang tempurung lutut.
- Haemarthrosis atau pendarahan di dalam ruang sendi akibat retak lutut atau ligamen robek. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang dalam pengobatan warfarin (obat golongan antikoagulan).
- Penyakit asam urat (gout). Kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit berulang (kambuh), serta panas dan kemerahan pada kulit di sekitar sendi yang mengalami inflamasi ini disebabkan oleh kristal-kristal tajam dari penumpukan zat asam urat. Jempol kaki adalah sendi yang biasanya terkena pertama kali. Selanjutnya, sendi-sendi lain juga dapat mengalaminya.
- Pseudogout. Kondisi ini hampir mirip penyakit asam urat, namun kristal-kristal tajam yang terbentuk berasal dari penumpukan kalsium di sekitar sendi. Sama halnya dengan gout, pada awalnya kondisi ini biasanya mengenai jempol kaki.
- Traumatic synovitis atau peradangan pada jaringan yang melapisi sendi dan tendon.
- Penyakit Osgood-Schlatter. Kondisi ini ditandai dengan gejala nyeri dan bengkak pada benjolan tulang yang terletak tepat di bawah tempurung lutut.
- Patah tulang.
- Septic arthritis.
- Dislokasi sendi yang terjadi secara berulang.
- Kanker.
- Infeksi.
- Penyakit hemofilia.
- Avascular necrosis. Kondisi yang ditandai dengan gejala kerusakan tulang akibat kurangnya pasokan darah.
- Osteoarthritis atau pembengkakan jaringan di dalam dan sekitar sendi akibat kerusakan permukaan pelindung tulang. Cedera serius pada sendi, obesitas, dan faktor usia adalah hal-hal yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
- Psoriatic arthritis. Kondisi yang menyebabkan gejala nyeri, kaku, bengkak, dan inflamasi pada sendi ini biasanya dialami oleh satu dari lima orang penderita psoriasis.
- Rheumatoid arthritis. Gejala sakit pada kondisi ini kerap hilang dan timbul secara silih berganti dan menyebabkan penderitanya lelah. Bagian sendi yang mengalami inflamasi biasanya sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
- Penyakit-penyakit yang bisa menyerang jaringan ikat, misalnya scleroderma dan lupus.
- Infeksi virus yang dapat menyebabkan radang sendi, misalnya rubella dan hepatitis.
- Arthritis yang tergolong langka, misalnya reactive arthritis, juvenile arthritis, dan anklyosing spondylitis.
- Kanker.
- Penyakit yang menyebabkan radang pada pembuluh darah, misalnya Henoch-Schonlein Purpura dan sindrom Behcet.
- Penyakit sarkoidosis.
- Penyakit hypertrophic pulmonary osteoarthropathy.
- Efek samping obat-obatan, misalnya hydralazine, isoniazid, dan steroid.
Jika gejala nyeri sendi masih tergolong ringan, Anda bisa menanganinya di rumah dengan cara:
- Beristirahat dengan cukup.
- Mengompres bagian sendi yang sakit dengan kantong es selama 15-20 menit.
- Mengonsumsi obat-obatan antiinflamasi yang dijual bebas di apotek, seperti naproxen sodium atau ibuprofen.
Apabila sakit tidak kunjung reda meskipun sudah melakukan langkah-langkah perawatan sendiri (termasuk mengonsumsi obat antiinflamasi), timbul bengkak berwarna kemerahan, serta muncul sensasi hangat di bagian sendi yang meradang, Anda dianjurkan untuk menemui dokter.
Terlebih lagi jika Anda mengalami nyeri sendi yang disebabkan oleh cedera sehingga timbul bengkak secara tiba-tiba, perubahan posisi sendi, rasa sakit yang tidak tertahankan, serta membuat Anda sulit menggerakkan sendi, maka Anda diharuskan untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
0 komentar:
Posting Komentar