Rabu, 20 Juli 2016

KOMPONEN DARAH YANG DI TRANSFUSIKAN


KOMPONEN DARAH YANG DI TRANSFUSIKAN

Komponen Darah adalah bagian darah yang dipisahkan dengan cara fisik atau mekanik misalnya secara sentrifuge.
Komponen seluler darah yang di transfusikan meliputi:
a.       Darah Lengkap (Whole Blood)
Berisi sel darah merah ,leukosit,trombosit,dan plasma.
Indikasi: meningkatkan jumlah sel darah merah dan volume plasma dalam waktu yang bersamaan.
Kontra Indikasi: Tidak diberikan pada pasien anemia kronik
b.      Sel Darah Merah Pekat(packed red blood cell)
Berisi eritrosit, trombosit, leukosit dan sedikit plasma.
Indikasi: meningkatkan jumlah SDM  pada pasien yang menunjukkan gejala anemia.
Kontra Indikasi: menyebabkan hipervolemia jika diberikan dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat.
c.       Sel Darah Merah Pekat Cuci(Packet Red Blood Cell Wsashed)
Sel darah merah yang dicuci dengan normal salin, pencucian dengan salin dapat menurunkan konsentrasi leukosit ,trombosit serta debis.
Indikasi: untuk mencegah reaksi alergi yang berat atau alergi yang berulang.
Kontra Indikasi: Hati-hati terhadap kontaminasi bakteri akibat cara pembuatannya yang terbuka.
d.      Trombosit Pekat( Concentrate Platelets)
Berisi trombosit,beberapa leukosit dan sel darah merah serta plasma.
Trombosit pekat ini didapat denga pemutaran darah lengkap segar atau dengan trombisit feresis.
Indikasi: Kasus pendarahan karena trombositopenia atau trombositopati kogenital
Kontra Indikasi: Tidak efektif pada pasien destruksi trombosit yag cepat dan hanya bisa dilakukan pada perdarahan yang aktif.

Komponen non-seluler  darah yang di transfusikan meliputi:
-          Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma=FFP)
Merupakan plasma yang digunkan untuk menggantikan kerusakan faktor koagulasi.
Plasma segar beku ini terdir atas plasma, semua faktor pembeku stabil dan labil, komplemen dan protein plasma.
Indikasi: pasien dengan gangguan proses pembekuan , bila tidak tersedia faktor pembekuan pekat.

Kontra Indikasi: tidak digunakan untuk mempertahankan ekspansi volume karena beresiko penularan penyakit yang tinggi.

Related Posts:

  • ANEMIA DIFISIENSI BESI Anemia Difisiensi Besi Anemia defisiensi besi adalah kondisi kekurangan nutrisi zat besi yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah. Anemia terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat da… Read More
  • ANEMIA HEMOLITIK Pengertian        Anemia hemolitik adalah penyakit anemia yang terjadi ketika sel-sel darah merah mati lebih cepat daripada kecepatan sumsum tulang menghasilkan sel darah merah. Istilah ilmiah untuk pen… Read More
  • MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BASAL HARIAN DAN KALORI BAHAN MAKANAN HARIAN MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BASAL HARIAN DAN KALORI BAHAN MAKANAN HARIAN Menghitung Kebutuhan Kalori Basal Harian 1.       Menghitung Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan rumus Brocca BBI=90%… Read More
  • ANEMIA MEGALOBLASTIK Pengertian Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah. Penyebab utama anemia megaloblastik adalah kekurangan (defisiensi) vitamin B12 dan… Read More
  • THALASEMIA Pengertian Thalasemia Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah, atau disebut dengan hemoglobin, tidak berfungsi secara nor… Read More

0 komentar:

Posting Komentar