Senin, 11 Juli 2016

MIGRAIN


Merupakan nyeri kepala berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah yang rasa sakitnya disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah di dalam kepala. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan.



Faktor-faktor yang Menjadi Penyebab Migrain
Penyebab migrain masih belum diketahui pasti. Namun beberapa faktor berikut diduga berperan menjadi penyebab:
1. Faktor hormon. Perubahan hormon menyebabkan beberapa wanita merasakan migrain pada masa menstruasi mereka.
2. Faktor gen. Sekitar setengah pengidap migrain memiliki kerabat dekat yang juga mengalami migrain.
3. Perubahan sementara pada zat kimia dalam otak dan pembuluh darahnya.
4. Konsumsi makanan dan minuman tertentu. Asam amino bernama tiramin yang terkandung dalam produk seperti keju, cokelat, dan alkohol dapat memicu migrain.
5. Faktor pemicu lainnya seperti stres dan kelelahan bisa memicu migrain pada sebagian pengidap.
6. Pencetus migrain antara lain:
7. Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi
8. Tidur berlebihan atau kurang tidur
9. Tidak makan
10. Perubahan cuaca atau tekanan udara
11. Stres atau tekanan emosi
12. Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
13. Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

Mengenali Pencegahan Migrain
Kambuhnya migrain dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut:
Menjalani gaya hidup sehat dengan tidur cukup dan teratur, olahraga teratur, pola makan sehat, batasi konsumsi minuman keras, dan kafein.
Mengenali dan menghindari pemicu migrain seperti kurang istirahat, stress, dan konsumsi makanan serta minuman tertentu.
Menghindari konsumsi obat-obatan tertentu seperti pada wanita yang mengidap migrain saat menstruasi, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang mengandung hormon estrogen seperti pil KB.
Mengonsumsi obat-obatan pencegah migrain seperti obat-obatan antikejang (topiramat dan propranolol).

Migrain dibagi dalam 2 golongon besar, yaitu:
1. Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.
2. Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain klasik merupakan 30% dari semua migrain.

Jenis Migren
Berdasarkan polanya, migren terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
Migren pada anak-anak, ketika masa anak-anak sampai usia awal remaja banyak yang mengalami gejala migren, gejala ini seperti muntah dan mual namun tanpa sakit kepala. Jadi mereka hanya merasa sakit perut. sehingga migren ini sering dinamakan migren perut. Migren ini tidak berlangsung lama jika dibandingkan migren pada orang dewasa, berlangsung antara 30 menit sampai 48 jam, jika tanpa pengobatan.
Migren dengan aura. Aura di sini maksudnya adalah sebuah tanda, jadi sebelum sakit kepala sebelah datang, beberapa oragan tubuh akan mendapatkan tanda. Seperti tidak dapat melihat dengan jelas secara tiba-tiba atau melihat titik berkedip, terkadang membentuk setengah lingkaran yang secara perlahan membesar. Kelemahan, kesemutan pada satu sisi tubuh, atau kesulitan bicara juga bisa merupakan tanda akan mengalami migren. aura atau tanda ini umumnya berlangsung kurang dari 40 menit, lalu hilang saat sakit kepala berlangsung, disertai dengan rasa sakit dengan mual dan muntah seperti migran umumnya, namun pada migren dengan aura ini berlangsung lebih singkat, umumnya kurang dari 24 jam.
Migren tanpa aura, Jenis migren ini terjadi tanpa adanya aura atau tanda tanda, langsung saja terjadi. Migran jenis ini merupakan yang paling umum terjadi, yaitu terjadi sekitar 80 % kasus migren.
Migren menstruasi. Ada sekitar 60 % wanita mengalami migren jenis ini,  Migren jenis ini terjadi antara 2 hari sebelum haid sampai akhir haid. menurut hasil sebuah studi, faktor pemicunya karena penarikan estrogen. Setelah puncak singkat di saat ovulasi, kandungan estrogen menurun secara drastis. umumnya kehamilan bisa bedampak positif pada migren ini.


0 komentar:

Posting Komentar